Masa Remajaku paling bahagia
Banyak orang sering berkata, masa yang paling indah itu adalah masa remaja. Huft, kenapa kok bisa dibilang seperti itu ya? Memang benar adanya masa yang paling berkesan di hati adalah masa remaja. Karena pada saat remaja, kita banyak mengalami suatu awal masa, di mana kita ingin mencari sesuatu yang namanya 'jatidiri'. Pada saat proses pencarian jatidiri kita pasti akan banyak menemukan masalah. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.
Remaja atau adolescence, berasal dari kata Latin adoloscere (kata bendanya, adolescentia, yang berarti remaja), yang berarti 'tumbuh' atau 'tumbuh menjadi dewasa'.
Masa remaja merupakan masa-masa yang penuh dengan gejolak.
Masa
remaja juga rentan dengan berbagai permasalahan yang cukup kompleks dan
pelik. Karena di masa inilah seseorang bertumbuh dan menjalani saat
mencari jati diri untuk membentuk karakter kepribadian. Masa ini juga
seringkali disebut sebagai masa transisi seseorang dari masa kanak-kanak
menuju dewasa. Sehingga, seringkali sifat kekanak – kanakan masih
melekat dan pertimbangan kedewasaanpun belum sepenuhnya terbentuk. Masa
remaja diawali oleh datangnya pubertas, yaitu proses bertahap yang
mengubah kondisi fisik dan psikologis seorang anak menjadi seorang
dewasa. Pada saat ini terjadi peningkatan dorongan seks sebagai akibat
perubahan hormonal. Selain itu, karakteristik seks primer dan sekunder
menjadi matang sehingga memampukan seseorang untuk bereproduksi
(Steinberg, 2002). Mengenai dorongan seksual
yang meningkat ini menjadikan seseorang remaja mulai belajar untuk
mengetahui dan mencari informasi terkait seksualitas itu sendiri.
Kemudian penyaluran hasrat yang dimilikinya
juga menyertai proses
belajar ini.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statement
ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu, yaitu di awal abad ke-20
oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall
pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan 'masa badai dan tekanan'
(storm and stress).
Mengapa
bisa dikatakan masa remaja merupakan 'masa badai dan tekanan'? Karena
setiap periode masa remaja mempunyai masalah sendiri-sendiri. Dan
masalah masa remaja itu sering menjadi masalah yang sulit untuk diatasi,
baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Banyak sekali
problematika yang sulit kita hadapi pada saat usia remaja, contohnya
adalah masalah percintaan, masalah berkenaan dengan rasa ingin tahu
dalam segala hal, masalah-masalah internal yang sulit untuk diutarakan
kepada orang lain, karena kebanyakan dari mereka merasa sudah mandiri
dan sanggup menyelesaikan masalahnya sendiri, walaupun faktanya tidak
seperti yang ia bayangkan.
Mereka
berkeras ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orangtua,
teman dan guru-guru. Karena ketidakmampuan mengatasi masalahnya sendiri,
menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa
penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Seperti
dijelaskan oleh Anna Freud, “Banyak kegagalan,
yang seringkali disertai akibat yang tragis, bukan karena
ketidakmampuan individu, tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang
diajukan kepadanya, justru pada saat semua tenaganya telah dihabiskan
untuk mencoba mengatasi masalah pokok, yang disebabkan oleh pertumbuhan
dan perkembangan seksual yang normal” (50).
Masa yang paling indah adalah masa remaja.
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja.
Lalu apa yang dimaksud masa yang paling indah adalah masa remaja?
Karena pada
saat remaja, kita banyak mendapat sesuatu hal yang belum pernah kita
dapatkan sebelumnya, mulai dari memiliki sahabat dekat, teman 'curhat'
dan banyak lagi kisah-kisah kehidupan remaja yang penuh warna. Semua hal
yang kita rasakan di usia muda itu akan tumbuh secara alamiah, dan
didasari juga oleh rasa penasaran dan ingin tahu yang besar. Pada saat
kita mengenal rasa cinta terhadap lawan jenis, itu adalah sesuatu hal
yang normal yang pasti akan dialami oleh setiap remaja.
Ketika
remaja mulai mengenal cinta, tanpa ia sadari, sebenarnya semakin dalam
pula rasa ingin tahunya tentang cinta terhadap lawan jenis. Dan
bersamaan dengan itu, ia pun semakin tidak sadar bahwa ia akan segera
memasuki gerbang masalah yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Jadi,
bagi siapa pun - remaja - yang saat ini merasakan rasanya berpacaran,
jangan disesali jika saat ini sedang memiliki masalah dengan pasangan
(pacar).
Memiliki
masalah dengan pasangan di usia muda sebenarnya indah. Karena di saat
itulah kita tidak akan pernah bisa melupakannya. Dan pada saat itu juga,
kita mulai bisa belajar cara menyelesaikan masalah kita sendiri.
Karena, kita sudah remaja. Kalau kita merasa tidak bisa menyelesaikan
masalah yang kita hadapi, pastinya kita bisa mencari teman atau sahabat
yang menurut kita bisa dijadikan tempat 'curhat'. Namun sebenarnya tak
hanya teman atau sahabat, jika kita memiliki orangtua yang welcome dan memiliki sifat pengertian, terhadap masalah yang saat ini kita hadapi, tentunya kita juga bisa bercerita kepada mereka.
Tapi kalau kita memiliki orangtua yang kebetulan kolot atau tidak pengertian dengan masalah yang sedang kita hadapi, ya kita jangan memaksa untuk bercerita pada mereka. Bisa tambah masalah kita nantinya. Karena kita juga harus maklum kalau orangtua kita tidak bisa menerima cerita tentang masalah percintaan kita, sebab mereka kan lahir beda zaman dengan kita. Namun begitu, walau bagaimana pun, mencintai orangtua adalah hal utama, karena nyatanya merekalah orang pertama yang paling berjasa dalam hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar