Kamis, 28 Mei 2015

MAKALAH HIV OLEH:YULITA BASILIA MIDWIFE



DAFTAR ISI
HALAMAN  ……………………………………………………………………………i                   
DAFTAR ISI…………………………....…………………………………ii
KATA PENGANTAR …………………………………..…………………iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………….………………1
A.    latar belakang …………………………………………………………….1
B.     Tujuan ……………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………..…………2
A.    Pengertian …………………………………………………………….….2
B.     Fase Hiv dan fase Aids ………………………………………………...…2/3
C.     Penyebab HIV/AIDS……………………………………………..……….3
D.    Pencegahan Penularan HIV/AIDS …………………………………..……3/4
E.     Tanda – tanda sesorang tertular HIV/AIDS……………………….………5
BAB III PENUTUP …………………………………………………….6
A.    Kesimpulan ……………………………………………………..……….6
B.     Saran ……………………………………………………………….……6
Daftar pustaka………………………………………………………..…..7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah  yang berjudul “Tugas Analysis Gender Pathway HIV AIDS & IMS” . Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.


Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.


Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.


Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.


                                                                                    Yogyakarta, 04 Desember 2014

                                                                        Penyusun








BAB 1
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

        Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita tentang HIV/AIDS. Penyeberangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS,bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.

Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di Amerika Serikat pada tahun 1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan ini di awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus ini tetap diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika. Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated virus. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama human immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang makapara peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
     Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :
    1. Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
    2. Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.

2. Tujuan Khusus
     Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dan akibat dari HIV/AIDS,











BAB II
PEMBAHASAN



A. Pengertiaan

    HIV atau ’Human Immunodeficiency Virus  adalah virus yang menyerang dan merusak kekebalan tubuh pada manusia, sehingga tubuh tidak bisa
melawan infeksi-infeksi yang masuk ke tubuh.

    Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS.
     Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir dan disebabkan oleh HIV atau Human Immunodeficiency Virus. AIDS bukan penyakit turunan, oleh sebab itu dapat menulari siapa saja.
Penyakit ini kadang disebut “infeksi oportunistik”, karena penyakit ini menyerang dengan cara memanfaatkan kesempatan ketika kekebalan tubuh menurun sehingga kanker dan infeksi oportunistik inilah yang dapat menyebabkan kematian. Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS.

B. Fase HIV dan Fase AIDS

Fase HIV adalah fase dimana virus masuk ke dalam tubuh dan tubuh mulai melakukan perlawanan dengan menciptakan antibodi. Pada fase ini, sebagian besar orang tidak merasakan gejalanya sehingga disebut fase tanpa gejala.

Fase AIDS, adalah saat tubuh sudah tidak mampu melawan penyakit-penyakit yang masuk dan menginfeksi tubuh. Biasanya dikatakan fase AIDS setalah muncul 2 atau lebih gejala. Misal flu yang sulit sembuh diiringi mencret dan menurunnya berat badan hingga >10%.Untuk memudahkan penjelasannya.
Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dibagi dalam 4 Stadium perkembangan, yaitu:

   a. Stadium awal infeksi HIV, menunjukkan gejala-gejala seperti : demam, kelelahan, nyeri sendi, pembesaran kelenjar getah bening. Gejala-gejala ini menyerupai influenza/monokleosis.

   b. Stadium tanpa gejala, yaitu stadium dimana ODHA nampak sehat, namun dapat merupakan sumber penularan infeksi HIV. Masa ini bisa mencapai 5 hingga 10 tahun, bergantung dengan kekebalan tubuh dan kesehatan seseorang.

   c. Stadium ARC (AIDS Related Complex), memperlihatkan gejala-gejala seperti demam lebih
dari 38oC secara berkala/terus-menerus, menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam waktu 3 bulan, pembesaran kelenjar getah bening, diare/mencret secara berkala/terus- menerus dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas, kelemahan tubuh yang menurunkan aktifitas fisik, berkeringat pada waktu malam hari.

   d. Stadium AIDS, akan menunjukkan gejala-gejala seperti terdapatnya kanker kulit yang disebut sarkoma kaposi, kanker kelenjar getah bening, infeksi penyakit penyerta misalnya : pneumonia yang disebabkan oleh pneumocytis carinii, TBC, peradangan otak/selaput otak.


C. Penyebab HIV/AIDS

     Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya. tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang berperan di sini. Penggunaan alkohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama penyakit yang ditularkan lewat alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan di antaranya adalah waktu.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus menerus memperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang dan menghancurkan kelompok-kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu sel T-helper. Normalnya sel T-helper ini (juga disebut sel T4) memainkan suatu peranan penting pada pencegahan infeksi.

D.Pencegahan  Penularan HIV/AIDS
    -Bagi yang laki-laki memakai alat kontrasepsi (kondom)
    -Tidak memakai jarum suntik yang bersamaan
    -Tidak melakukan hubngan seksual yang bebas
    -Tidak melakukan transfuse darah

    Pencegahan tentu saja harus dikaitkan dengan cara-cara penularan HIV seperti yang sudah
dikemukakan. Ada beberapa cara pencegahan HIV/AIDS, yaitu :

a. Pencegahan penularan melalui hubungan seksual, infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan seksual, sehingga pencegahan AIDS perlu difokuskan pada hubungan seksual. Untuk ini perlu dilakukan penyuluhan agar orang berperilaku seksual yang aman dan bertanggung jawab, yakni : hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan sendiri (suami/isteri sendiri), kalau salah seorang pasangan anda sudah terinfeksi
HIV, maka dalam melakukan hubungan seksual perlu dipergunakan kondom secara benar, mempertebal iman agar tidak terjerumus ke dalam hubungan-hubungan seksual di luar nikah.

b. Pencegahan Penularan Melalui Darah dapat berupa : pencegahan dengan cara memastikan
bahwa darah dan produk-produknya yang dipakai untuk transfusi tidak tercemar virus HIV, jangan menerima donor darah dari orang yang berisiko tinggi tertular AIDS, gunakan alat-alat kesehatan seperti jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik yang bersih dan suci hama.

c. Pencegahan penularan dari Ibu-Anak (Perinatal). Ibu-ibu yang ternyata mengidap virus HIV/AIDS disarankan untuk tidak hamil


d. Mencegah Penularan Lewat. Alat-Alat Yang Tercemar Bila hendak menggunakan alat-alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, pisau cukur dan lain-lainnya), pastikan bahwa alat-alat tersebut benar-benar steril. Cara mensterilkan alat-alat tersebut dapat dengan mencucinya dengan benar. Anda dapat memakai ethanol 70% atau pun pemutih. Caranya, sedot ethanol dengan jarum suntik tersebut, lalu semprotkan keluar. Hal ini dilakukan dua kali. Manifestasi AIDS rata-rata timbul 10 tahun sesudah infeksi.

   HIV/AIDS dapat menular jika:

  -melakukan hubungan seks dengan seorang ODHA
  -melakukan hubungan seks (homo/hetero seksual)
  -melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa kondom
  -menggunakan satu jarum suntik secara bergantian atau menggunakan jarum bekas
  -dari Wanita ODHA melalui kelahiran
  -dari Wanita ODHA melalui Air Susu Ibu. (Virus HIV hidup dan berkembang biak di dalam                 darah,Cairan Sperma,Cairan Vagina dan ASI)


   HIV/AIDS Tidak Menular Melalui :

-Keringat, Air liur
-Makanan,Flu/influenza
-Berpelukan
-Makan dengan perabot yang sama
-Bersalaman
-Mandi bersama
-Digigit nyamuk
-Memakai toilet bersama
-Berhubungan Seks dengan menggunakan Kondom yang baik.
-Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.







E. TANDA-TANDA SESEORANG TERTULAR HIV/AIDS

Gejala-gejala utama AIDS.
    Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai apakah seseorang telah tertular HIV, karena keberadaan virus HIV sendiri membutuhkan waktu yang cukup panjang (5 sampai 10 tahun hingga mencapai masa yang disebut fullblown AIDS).. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, maka dalam tes pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah.
Hal ini disebabkan kaena tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 3 - 6 bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya akan dideteksi oleh tes darah tersebut.




















BAB III
 PENUTUP

A.Kesimpulan

AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency Virus. Apabila anda terinfeksi HIV, maka tubuh anda akan mencoba untuk melawan infeksi tersebut. Tubuh akan membentuk “antibodi”, yaitu molekul-molekul khusus untuk melawan HIV.

Tes darah untuk HIV berfungsi untuk mencari keberadaan antibodi tersebut. Apabila anda memiliki antibodi ini dalam tubuh anda, maka artinya anda telah terinfeksi HIV. Orang yang memiliki antibodi HIV disebut ODHA.

Menjadi HIV-positif, atau terkena HIV, tidaklah sama dengan terkena AIDS.
Banyak orang yang HIV-positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-tahun. Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak sistem kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur, dan bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat anda sangat sakit. Inilah yang disebut “infeksi oportunistik”.

Menurut pandangan agama HIV / AIDS itu buruk, karena penularannya pun terjadi melalui cara yang dilarang oleh agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks bebas.


B.Saran

Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih pasangan hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap HIV / AIDS, karena selain dapat menular kepada diri kita sendiri juga dapat menular kepada janin dalam kandungan kita. Kita juga harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV.















DAFTAR PUSTAKA

Maulanusantara.files.wordpress.com
Flexner, C. 1998. HIV-Protease Inhibitor. N. Engl. J.Med. 338:1281-1293
Patrick, A.K. & Potts, K.E. 1998. Protease Inhibitors as Antiviral Agents. Clin.
Microbiol. Rev. 11: 614-627
Google.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar