Teknik Dasar Mikrobiologi
Penelitian pada bidang biokimia, umumnya melibatkan
berbagai pengerjaan yang berkaitan dengan mikroba, baik itu bakteri maupun
fungi. Oleh karena itu, biokimiawan harus mampu menguasai berbagai teknik
laboratorium biokimia, seperti: teknik dasar mikrobiologi, yang akan kami coba
bahas dalam artikel kali ini. Semangat (terus) belajar!
Inokulasi Mikroba
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi
adalah pekerjaan memindahkanbakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Inokulasi dilakukan dalam kondisi
aseptik, yakni kondisi dimana semua alat yang ada dalam hubungannya dengan
medium dan pengerjaan, dijaga agar tetap steril. Hal ini untuk menghindari
terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Ruang tempat penanaman bakteri
harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengamatan atau percobaaan. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca
yang biasa disebut sebagai laminar air flow ataupun dalam ruangan yang
terjaga kesterilannya (Pelczar, 1986).
Teknik Inokulasi
Inokulasi mikroba umumnya menggunakan alat yang
disebut sebagai jarum ose yang berfungsi menginokulasi kultur mikrobia serta
memindahkan suatu kultur mikroba (koloni) pada media satu ke media lainnya. Ada
beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni ataupun inokulasi
mikroba antara lain:
Metode gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari
sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang
diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni
yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawan
petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan
terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni. Cara
penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila
dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya
terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu
untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan. Ada
beberapa teknik dalam metode goresan, antara lain:
Metode tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar
nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok
dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat
digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran
bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni
koloni yang terpisah-pisah.
Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara
pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme
sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.
Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau
menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian
dimasukkan ke dalam media.
Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri
- Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang berbentuk seperti benang mudah diambil dengan jarum ose batang dan mudah sekali tumbuh di dalam suatu media.
- Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum ose yang berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang relatif banyak.
Macam-Macam Media
Ada beberapa macam media yang digunakan untuk
inokulasi yaitu :
- Mixed culture : berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme.
- Plate culture : media padat dalam petridish.
- Slant culture : media padat dalam tabung reaksi.
- Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tapi penanamannya dengan cara penusukan.
- Liquid culture : media cair dalam tabung reaksi.
- Shake culture : media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya dikocok.
Teknik Aseptik
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua
jasad renik yang ada dan tidak diharapkan keberadaanya, sehingga jika
ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan
panas yaitu spora bakteri.
Sebelum proses kultur mikroba dilakukan, harus
dipertimbangkan terlebih dahulu bagaimana agar tidak terjadi kontaminasi.
Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi disebut teknik aseptik
dengan menjaga kesterilan kondisi inokulasi. Pengerjaan inokulasi mikroba dapat
dilakukan pada laminar air flow, yang merupakan kotak kaca yang dijaga
kesterilannya melalui perawatan bagian-bagiannya dengan alcohol dan penyinaran
dengan lampu UV sebelum pengerjaan inokulasi. Selanjutnya, media yang digunakan
dapat disterilkan terlebih dahulu menggunakan alat autoclave. Selain
itu, transfer aseptik pada kultur dari salah satu medium ke medium yang lain
harus dilakukan dengan baik dan teliti dengan loop inokulasi atau jarum ose
yang harus disterilkan oleh pembakaran pada nyala api.
Autoclave
Autoclave adalah alat utk mensterilkan berbagai macam
alat dan bahan yg digunakan dlm mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan. Tekanan yg digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan
dengan suhu 121°C (250 °F). Rentang waktu sterilisasi yang umum dilakukan
adalah selama 15 menit pada suhu 121°C. Penggunaan alat autoclave ini harus
diperhatikan dengan teliti, baik dari ketersediaan air maupun fungsi berbagai
tombol pada alat tersebut.
Cawan Petri
Cawan Petri (petridish) adalah sebuah wadah
yang berbentuk bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk
membiakkan sel. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877,
yaitu Julius Richard Petri (1852-1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman. Alat
ini digunakan sebagai wadah untuk mengkultur bakteri, khamir, spora atau
biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk
kultur bakteri.
Pembakar Bunsen
Pembakar Bunsen (Bunsen Burner) merupakan salah
satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril khususnya untuk
sterilisasi jarum ose. Bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah
bagian api yang berwarna biru (paling panas).
Inkubator
Inkubator adalah alat utk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan
pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya
adalah 10-70 °C.
Mikropipet
Mikropipet dan adalah alat untuk memindahkan cairan
yang bervolume sangat kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan
kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yg dapat diatur volume
pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau
mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume
(fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. Dalam penggunaannya,
mikropipet memerlukan tip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar